Jumat, 02 November 2012

sinusitis

Pada Klien dengan Sinusistis  Maksilaris


1.    Pengertian Sinusitis Maksilaris Akut :
Sinusitis Maksilaris Akut adalah infeksi akut pada mukosa sinus maksilaris.
2.    Penyebab :
S. Pneumonia. H. Influenza, S.Aureus atau Virus
Insidens paling banyak dibanding Sinus yang lain, hal ini karena :
a.Modus infeksi;
Rinogen: merupakan ekstensi dari Rinitis akut, yaitu waktu buang ingus sekret masuk ke dalam sinus.
Dentogen; karies pada gigi premolar 2 sampai dengan molar 3 rahang atas
Pasca ekstraksi gigi rahang atas.
b.Posisi ostium sinus maksilaris paling rendah
c.Drainase sinus maksilaris paluing sulit karena letak ostium yang tinggi, diatap sinus ditutupi konka media/polip/deviasi septi, 16 jam penderita dalam posisi berdiri atau duduk.
3.    Diagnosis
a.    Gejala:
-    Rinore dengan sekret yang kental dan berbau, obstruksi nasi, panas badan.
-    Kadang-kadang pilek disertai darah
-    Obstruksi nasi
-    Panas badan
-    Nyeri pada pipi daerah sinus sakit
-    Nyeri meningkat pada waktu sore hari minimal pada waktu pagi hari. Hal ini disebabkan karena ostium sinus berada pada atap sinus, sehingga pada malam hari dimana penderita kebanyakan dalam posisi berbaring, isi sinus dapat keluar tetapi pada siang hari dimana penderita kebanyakan pada posisi berdiri akan menyebabkan sekret sulit keluar, sehingga menumpuk dalam sinus
b.    Pemeriksaan :
Penderita tampak sakit
Febris
Pada palpasi, ada perbedaan rasa nyeri pada penekanan pipi
Rinoskopia anterior ;
(konka inferior udem dan hiperemis, kavum nasi menyempit serta akan tampak sekret mukopurulent pada meatus medius )
c.    Transiluminasi ada perbedaan sisi kanan dan kiri. Biasanya sisi yang sakit akan tampak lebih gelap
d.    Foto Waters tampak adanya udema mukosa ataua cairan dalam sinus. Bila cairan tidak penuh, akan tampak gambaran air fluid level.
e.    Terapi:

TOF

TOF


A.    Pengertian
Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan.
Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah stenosis  pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat.

B.    Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaa tidak diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor –faktor tersebut antara lain :
1.    Faktor endogen
a.    Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom 
b.    Anak yang lahir sebelumnya menderita  penyakit jantung bawaan
c.    Adanya  penyakit tertentu dalam keluarga seperti  diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung  atau kelainan bawaan
2.    Faktor eksogen
a.    Riwayat  kehamilan  ibu  : sebelumnya  ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide,dextroamphetamine.aminopterin,amethopterin, jamu).
b.    Ibu menderita penyakit infeksi :  rubella
c.    Pajanan terhadap sinar –X
    Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen  tersebut jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab adaah  multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan , oleh karena pada minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai.

otitis madia akut

OTITIS MEDIA AKUT


A.     Pengertian
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah (Kapita selekta kedokteran, 1999).
Yang paling sering terlihat ialah :
1.    Otitis media viral akut
2.    Otitis media bakterial akut
3.    Otitis media nekrotik akut
B.     Etiologi
Penyebabnya adalah bakteri piogenik seperti streptococcus haemolyticus, staphylococcus aureus, pneumococcus , haemophylus influenza, escherecia  coli, streptococcus anhaemolyticus, proteus vulgaris, pseudomonas aerugenosa.
C.     Patofisiologi

osteoathritis

OSTEOATHRITIS/OA


A.    DEFINISI

Osteoartritis adalah bentuk radang sendi yang serius, disebabkan peradangan kronis yang bersifat progresif, menyangkut persendian, ditandai adanya rasa sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, dan lutut (www. New merapi.net).
Osteoarthritis (OA) atau penyakit degenerasi sendi ialah suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat yang tak diketahui penyebabnya (Ilmu Penyakit Dalam, 1999).
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi ) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087)

B.    ETIOLOGI
Osteoartritis diklasifikasikan menjadi:

a.Tipe primer ( idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan denganosteoartritis

b.Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur
(Long, C Barbara, 1996  hal 336)






C.    MANIFESTASI KLINIS


1.    Mula-mula rasa kaku

2.    Nyeri pada sendi yang terkena
Merupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri akan bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisikNyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat.    Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut bokong sebelah lateril  .    Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya

3.    Krepitasi

4.    Pembesaran sendi (deformitas)
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi. Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
5.    Hambatan gerak sendi

6.    Kaku pagi
Biasanya akan berlangsung 15 – 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat memulai kegiatan fisik
7.    Perubahan gaya berjalan
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.

Senin, 29 Oktober 2012

Ca mamae

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE



A.    Pengertian
Karsinoma mamma adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma, areola dan papilla mamma. (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984)

B.    Faktor predisposisi
Beberapa factor risiko pada karsinoma mammae dalam kalangan oncologist (Muchlis Ramli, dkk, 2000)  di antaranya :
1.    Umur > 30 tahun, bertambah besar sampai usia 50 tahun dan setelah menopause
2.    tidak kawin/nulipara setelah 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar
3.    anak pertama   lahir serelah usia 35 tahun
4.    menarche kurang aari 12 tahun risikonya 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari pada wanita dengan menarche yang dating pada suia normal atau lebih dari 12 tahun.
5.    menopause dating terlambat lebih dari 55 tahun, risikonya 2,5-5 kali lebih tinggi
6.    pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara risikonya 3-9 kali lebih besar
7.    adanya kanker payudara kontralateral, risikonya 3-9 kali lebih besar
8.    pernah mengalami operasi ginekologis-tumor ovarium, riskonya 3-4 kali lebih intggi
9.    radiasi dinding dada risikonya 2-3 kali lebih besar
10.    riwaya tkeluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan, adik/kakak, risikonya 2-3 kali lebih tinggi.
11.    kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara  jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas akan meningkatkan risiko untuk mendapat kanker payudara 11 kali lebih tinggi.


C.    Gejala klinis
Keluhan penderita kanker payudara (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984):
1.    Mungkin tidak ada
2.    tumor mammae umumny atidak nyeri
3.    ulkus/perdarahan dari ulkus
4.    erosi putting susu
5.    perdarahan.keluar cairan dari putting susu
6.    nyeri pada payudara
7.    kelainan bentuk payu dara
8.    keluhan karena metastase
Gambaran klinis kanker mammae yang khas pada usia 35 tahun/lebih (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984) :
1.    Tumbuh progresif
2.    invasi atau nekrose
a.    Batas tak jelas
b.    Bentuk tidak teratur
c.    Mobilitas terbatas
d.    Retraksi kulit/papil
e.    Eritem kulit
f.    Peaue d’orange    g.    nodul satelit
h.    ulkus
i.    tumor melekat dengan “
-    kulit
-    m. pektoralis
-    dinding thoraks

3.    Mengadakan metastase
1.    Regional
a.    pembesaran kel;enjar linfe aksila
b.    pembesaran kelenjar limfe mammaria interna
2.    Organ jauh

tubercolusis

Tubercolusis


A.    Definisi :
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Microbakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit akibat kuman mycobakterium tuberkulosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru-paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansyur, 2000).
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Brunes & Suddat, 2003 : hal 584).
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi saluran nafas bagian bawah yang menyerang jaringan paru atau parenkim paru oleh hasil mycobakterium tuberculosis, dapat mengenai hampir semua organ tubuh (meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe, dan lain-lain) dengan lokasi terbanyak di paru, yang biasanya merupakan lokasi primer.

B.    Etiologi
Penyakit ini adalah bakteri kompleks mycobacterium tuberkulosis. Dengan ukuran panjang 1-4 per mm dan tebal 0,3-0,6 per mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak atau (lipit). Lipit inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman ini bersifat aerob. Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dorman.